Selasa, 02 Juli 2013

Cara Memerah ASI Menggunakan Tangan

Buat bunda yang ingin tetap memberikan ASI sambil bekerja, tentu memerah ASI merupakan kegiatan rutin yang tidak bisa dilewatkan. Akan tetapi, memerah ASI dengan pompa kadang bisa sulit dilakukan. Misalnya selain karena harga pompa yang cukup mahal, ASI juga terlalu sedikit untuk dipompa, atau lupa membawa pompa. Jika ini pernah bunda alami, bunda bisa mempelajari cara memerah ASI menggunakan tangan sendiri.

Sebelum dimulai, ada baiknya kita mempelajari anatomi payudara telebih dahulu, supaya bunda tahu bagian mana sih yang merupakan gudang susu? Salah-salah nanti malah bagian yang memproduksi susu yang dipencet-pencet. Akibatnya malah merusak jaringan payudara. Jadi, air susu diproduksi oleh lobulus, yang bentuknya seperti gelembung-gelembung (di gambar berwarna ungu), kemudian disalurkan ke duktus, yang bentuknya seperti garis-garis menuju puting. Jadi kita memerah untuk mengeluarkan ASI yang berada di duktus ya, Bun.



Ada dua cara memerah ASI yang dikenal. Yang pertama adalah cara yang dilakukan di Stanford Hospital, dan yang satu lagi dikenal dengan teknik Marmet. Pada intinya, kedua cara tersebut hampir sama. Terserah bunda mau coba yang mana. Bisa disimak videonya supaya lebih jelas.
Cara Marmet: http://video.about.com/breastfeeding/Hand-Expression-Technique.htm
Cara Stanford Hospital: http://newborns.stanford.edu/Breastfeeding/HandExpression.html

Selain praktis, rupanya teknik memerah ASI menggunakan tangan ini dapat meningkatkan produksi ASI lho bunda. Ia juga merupakan cara memerah ASI yang paling mirip dengan isapan bayi ke payudara. Menarik bukan? Yuk kita simak caranya dan coba praktekkan. Jangan lupa cuci tangan dulu ya.

Untuk ringkasnya, berikut langkah-langkah memerah ASI dengan tangan:
1. Mulai dengan pijatan lembut pada payudara atau kompres dengan air hangat. Pijatan misalnya dimulai dengan menggunakan dua jari (telunjuk dan jari tengah) yang digerakkan membentuk lingkaran kecil-kecil, dari arah pangkal (dada) ke arah puting. Bisa juga dengan digaruk lembut dengan kelima jari atau sisir bayi atau sisir bergigi jarang dari arah dada ke arah puting. Payudara kemudian digoyangkan agar susu yang diproduksi semua berkumpul di dekat puting. Semua ini dilakukan dalam posisi duduk agak condong ke depan ya, bun.
2. Setelah pijat, bentuk jari telunjuk dan ibu jari membentuk huruf C. Kalau payudara ukurannya agak besar, boleh dibantu jari tengah. Letakkan ibu jari di atas pada arah pukul 12, dan jari telunjuk di arah pukul 6. Di mana? Sebaiknya di sekitar areola, yaitu bagian lingkaran hitam di sekitar puting. Karena ukuran areola bisa bervariasi antar ibu, jadi diukur sendiri ya bun. Sekitar 2,5-4 cm dari puting. Kalau kelebihan, payudara bisa jadi memar dan nyeri.
3. Boleh langsung pencet? Eits, tunggu dulu. Ada tekniknya lho. Setelah diletakkan pada posisi yang tepat, jari kemudian didorong ke arah dinding dada. Jadi ditekan ke dalam, tanpa meregangkan payudara. Kalau payudaranya besar, coba 'dicubit' dulu sebagian baru ditekan. Kalau teregang, saluran susu malah bisa terhambat bun.
4. Mulai perah payudara dengan menekan lembut payudara ke arah puting tanpa menggeser jari. Jadi jari nggak boleh gerak ya bun, nanti malah lecet. Dan nggak boleh puting ikut ditarik-tarik. Bisa rusak jaringannya. Kok nggak keluar? Memang nggak langsung keluar, karena butuh waktu untuk muncul LDR (let down reflex), yaitu refleks tubuh bunda untuk mengalirkan ASI. Lain kali dibahas ya soal cara memancing LDR ini.
5. Kalau sudah dipencet boleh langsung pencet lagi? Hoho.. Nggak bisa. Karena gudangnya juga perlu diisi lagi. Jadi tekanan perlu dilepaskan sebelum mulai memerah lagi. Siklusnya jadi rileks-tekan-perah, rileks-tekan-perah, dan seterusnya sampe susu tidak keluar lagi.
6. Pindah jari ke sekeliling payudara sampai ASI habis.
Keliatannya repot? Memang perlu waktu sampai bunda mahir dan terbiasa ya. Dikatakan juga bisa bergantian kok kiri kanan payudaranya supaya hasilnya maksimal. Kalau sudah timbul LDR biasanya memerah jadi mudah. Tapi sayangnya si LDR ini hanya berlangsung selama sekitar 3-4menit, jadi harus manfaatin secara maksimal supaya memerah nggak capek dan makan waktu lama.
Teknik ini sangat bermanfaat buat sejumlah bunda di luar sana lho. Terutama buat bunda yang nggak bisa nyusuin langsung bayinya karena satu dan lain hal. Buat bayi prematur apalagi, bisa cepat pertumbuhannya karena ASI juga makin banyak. Jadi semangat ya bun. Selamat mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar